icon

LensaDaily.com

Kategori Berita

Cabang Berita

Pilih Tema:

Nenek 109 Tahun Ini Setia Jadi Tukang Cukur Lebih Dari 5 Dekade

Lensa Daily - Nasional
Minggu, 20 Apr 2025 10:58 WIB

LensaDaily - Di sebuah desa pegunungan yang tenang di Prefektur Tochigi, sekitar tiga jam perjalanan dari hiruk-pikuk Tokyo, berdiri sebuah salon mungil yang menyimpan kisah luar biasa. Di balik pintunya yang sederhana, sepasang tangan keriput masih lincah mengayun gunting. Dialah Shitsui Hakoishi, tukang cukur perempuan berusia 108 tahun yang baru saja dinobatkan sebagai tukang cukur wanita tertua di dunia oleh Guinness World Records.

Penghargaan bergengsi itu ia terima pada Maret lalu. Namun bagi Shitsui, pengakuan sejati datang setiap kali pelanggan lama datang kembali, duduk di kursi usang kesayangannya, dan mempercayakan rambut mereka pada sentuhan tangan yang telah melewati lebih dari satu abad perjalanan hidup.

Gunting yang Menempa Takdir

Lahir pada 10 November 1916 di Nakagawa, kehidupan Shitsui dimulai dari kesederhanaan. Putri dari keluarga petani ini mengambil langkah besar di usia 14 tahun, meninggalkan kampung halaman dan merantau ke Tokyo demi menjadi magang di sebuah salon. Kesempatan langka itu datang dari ibu seorang teman, dan Shitsui menyambarnya tanpa ragu.

Hanya empat tahun berselang, ia resmi menyandang gelar tukang cukur. Bersama sang suami, Jiro, ia membuka salon kecil yang menjadi harapan baru. Namun sejarah berkata lain. Perang China–Jepang Kedua merenggut suaminya, dan tak lama kemudian, serangan bom Amerika Serikat menghancurkan rumah serta salonnya di Tokyo. Bersama anak-anaknya, Shitsui kembali ke Tochigi, memulai segalanya dari awal.

Tahun 1953, ia membuka kembali salon dengan nama Rihatsu Hakoishi. Dengan peralatan sederhana dan semangat baja, ia menjalankan perannya sebagai ibu tunggal sekaligus profesional yang tak pernah menyerah.

Lebih dari Sekadar Profesi

Kini, di usia 109 tahun, lututnya mungkin tak sekuat dulu, tapi semangatnya? Masih menyala-nyala. Pelanggannya mungkin tak seramai zaman keemasan, tetapi mereka datang dengan harapan dan rasa hormat. Beberapa bahkan rela menempuh jarak jauh hanya untuk merasakan sentuhan tangan legenda hidup.

Tak hanya dikenal di salon, Shitsui juga pernah mencuri perhatian publik saat turut serta membawa obor Olimpiade Tokyo 2021. Pemandangan seorang nenek berusia lebih dari seabad berjalan dengan obor di tangan membuat banyak orang tersentuh dan terinspirasi.

Dan ketika ditanya tentang rencana pensiun? Ia menjawab dengan senyum percaya diri, “Saya ingin terus bekerja sampai usia 110 tahun.”

Lebih dari Gunting dan Sisir

Shitsui Hakoishi adalah bukti hidup bahwa usia hanyalah angka. Dedikasinya bukan semata pada pekerjaan, tetapi pada kehidupan itu sendiri. Setiap helai rambut yang ia potong, setiap pelanggan yang ia sambut, menjadi cermin dari rasa syukur, cinta, dan pengabdian.

Ia bukan sekadar tukang cukur. Ia adalah simbol ketekunan, keberanian, dan semangat yang tak lekang oleh zaman. Dalam dunia yang serba cepat dan instan, kisahnya mengingatkan kita akan nilai dari kesabaran, konsistensi, dan kecintaan pada apa yang kita lakukan.

Reporter : Mulyadi Muis

Komentar Postingan

Belum Ada Komentar Untuk Postingan Ini